Selama Puluhan Tahun Desa Misterius Ini Hanya Dihuni 26 Keluarga, Jika KK Lebih Mereka Akan Pindah Atau Mati!
Anda boleh percaya atau tidak, tapi
itulah yang terjadi di Dusun Karang Kenek, Desa Olean, Kecamatan
Situbondo, Jawa Timur. Di tengah meningkatnya populasi penduduk, di
dusun yang terletak di tengah area persawahan itu, selama ini hanya
dihuni sebanyak 26 kepala keluarga (KK).
Pasalnya, jika penduduk lebih dari 26 KK,
maka warga yang baru menempati di dusun itu akan dipastikan meninggal
dunia atau tidak kerasan lalu pindah ke tempat yang lain. Dusun ini
berada di tengah sawah dan jauh dari keramaian kota.
Ketua RT setempat mengatakan, sejak
dirinya menikah pada tahun 1980 lalu, jumlah kepala keluarganya yang ada
di Dusun Karang Kenek itu tidak pernah bertambah.
“Saya heran, sejak dulu data yang ada di
RT, penduduk di sini hanya 26 KK dan tidak pernah bertambah,” ujar ketua
RT itu. Menurutnya, berdasarkan penuturan sesepuh dusun Karang Kenek
ini, seperti dusun kutukan yang tidak mau dengan warga baru.
“Awalnya hanya ada dua rumah, tapi
keturunannya tidak mau menempatinya. Rumah itu pernah dipindah, tapi
pemiliknya malah menjadi gila dan rumahnya disuruh kembalikan ke tanah
asal,” tutur pria yang sudah 32 tahun berdomisili di dusun yang ada di
tengah areal persawahan itu.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Olean,
mengatakan pihak desa sudah sering kali mengadakan ruwatan bersama
masyarakat setempat, namun mitos yang dialami warganya tetap tidak ada
perubahan.
“Saya ingin KK di sini tidak hanya 26 saja, tapi ingin lebih banyak,” kata Kepala Desa itu.
Peristiwa mitos yang dialami di Dusun
Karang Kenek, sebenarnya tidak lepas dengan keberadaan makam yang
diyakini warga sebagai orang yang pertama kali membabat tanah di dusun
tersebut.
“Biasanya setiap tahun selalu diruwat,
tapi dalam dua tahun belakangan ini, diruwat oleh para keturunannya,”
pungkas sang Kepala Desa.
Sebanyak 26 kepala keluarga di Dusun
Karang Kenek sebagai penghuninya tersebut menempati areal seluas sekitar
2 hektar, dengan dikelilingi oleh hamparan persawahan. Dari
penamaannya, Karang Kenek, artinya adalah ‘kampung kecil’.
Dari jauh, kampung kecil yang berada di
sebelah barat Pabrik Gula Olean (PG Olean) di Desa Olean, Situbondo,
Jawa Timur ini tampak seperti kampung mati, lebih tarasa sepi dan
terkesan seperti tidak ada penghuniya, karena lokasinya terpencil.
Lebih dekat lagi, kampung kecil iniyang
terlihat hanya pohon-pohon besar yang mengelilingi kampung terpencil
itu. Penghuninya mayoritas buruh tani dan petani.
Namun selain buruh tani dan petani,
penduduk di RT-nya sebagian lagi mempunyai usaha rumahan atau home
industri pembuat kursi, kusen, meja dan perangkat dari kayu lainnya
berupa meubeler.
Selain itu, di kampung ini juga tidak ada
toko besar, sehingga untuk memenuhi hidupnya setiap hari mereka harus
membelinya ke tempat lain. Di sana yang ada hanya toko kelontong.
Meski tinggal di tempat terpencil,
penduduk di sana merasa betah, sebab rumah tempat tinggalnya merupakan
warisan nenek moyangnya. (tribunnews/kompas/suaranews)
Dari penamaannya, Karang Kenek, artinya adalah ‘kampung kecil’